Menggunakan adanya berita panas soal kedatangan Jorge Lorenzo ke Ducati, sekarang Dovizioso dan Andrea Iannone terpaksa saling sikut memperebutkan satu kursi tersisa di tim pabrikan. Dovizioso tampil bertenaga di tiga seri pertama, meski bernasib buruk pada Argentina dan Austin. Melihat performanya, dia berharap menerima perpanjangan kontrak.
"saya tidak tahu apa keputusan Ducati, akan tetapi aku sangat kalem. Orang-orang Ducati memahami apa yang terjadi selama empat tahun terakhir. Bila mereka menentukan saya, itu mungkin karena mereka selalu sependapat menggunakan opini saya, menyukai metode kerja saya," ujar pebalap berusia 30 tahun ini.
Dovizioso membela Ducati Dari tahun 2013, di saat Ducati dicap menjadi pabrikan 'pembunuh karir' para pebalap sebab tidak memiliki motor kompetitif. Meski begitu, Desmosedici sekarang menjadi rebutan banyak tim dan pebalap sejak kedatangan sang general manager, Luigi 'Gigi' Dall'Igna pada akhir 2013.
"Jika Ducati tidak memilih aku , saya permanen hening. Saya kesulitan selama beberapa tahun, akan tetapi kini Ducati kompetitif. Saya membela Ducati waktu tidak seorang pun mau membela mereka. Kini , siapa yang tidak mau membela Ducati? Jika aku tidak membela Ducati tahun depan, maka ini bakal sebagai unfinished business," tutup Dovizioso
baca
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.