Hal inilah yg mulai dipersiapkan Rio Haryanto jelang Grand Prix Bahrain, Senin (4/4/2016) dini hari WIB. Pada 2 sesi latihan pada hari pertama, Jumat (2/4/2016) saat setempat, pilot jet darat Manor Racing ini masih konsisten berada di posisi buncit.
Pada sesi sore (FP2), pemilik angka 88 itu sukses membukukan waktu 1 mnt 34.562 detik atau lebih cepat 03.062 detik dari FP1. Keberhasilan itulah yang membuat Rio semringah, karena beliau bisa menempel kecepatan jet darat tim papan tengah Formula 1.
Rio mampu saja bertambah senang Bila menggunakan tipe ban supersoft di sesi latihan tersebut. Tetapi takdir berkata lain, taktik Manor menggunakan memilih ban medium pada FP1 serta FP2 mengakibatkan degradasi yg membentuk pilot jet daratnya kesulitan buat mengatasi dilema pada MRT05.
Padahal penggunaan ban supersoft sangat cocok dengan ciri Sirkuit Internasional Bahrain yang memiliki 15 tikungan. Karena performa puncak ban ini berada pada tikungan lambat dan berkelok-kelok.
Ketika disinggung mengenai taktik ban cara lain pada balapan seri kedua Formula 1 isu terkini ini, pembalap kelahiran Solo, Jawa Tengah, enggan membocorkannya. Dikatakannya, beliau bersama tim Manor masih mencari tahu keunggulan masing-masing ban sebelum menentukan pilihan.
"Kami masih mencari keunggulan masing-masing ban. Tentu kami ingin memiliki taktik terbaik serta di FP1-FP2 kami sudah melakukan poly putaran melalui ban medium, sehingga kami memiliki data buat menganalisis. Mengenai balapan kami masih melihat taktik yg akan dipengaruhi selanjutnya," kata Rio Haryanto seperti dikutip Formulaspy, Sabtu (2/4/2016).
baca juga
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.