Kebinggungan Maverick Vinales Pilih Suzuki atau Yamaha

Sebelum race day GP Amerika pekan lalu, ternyata Jorge Lorenzo telah tanda tangan kontrak bersama Ducati buat 2 musim kedepan yg dimulai tahun 2017 mendatang.

Asal terdekat dengan Lorenzo berkata mereka bertemu dengan Ducati serta beberapa pihak sponsor buat mengonfirmasi kontraknya.

Maverick Vinales


Dari halaman superbikeplanet.Com, perwakilan Audi dan  Phillip Morris jua ikut hadir di acara kesepatakan kontrak tersebut.

Sementara Yamaha sudah punya planning ketika Lorenzo benar-sahih pergi, salah  satunya ialah memboyong Maverick Vinales.

Pembalap Suzuki Ecstar itu menjadi pembalap incaran angka satu Yamaha, apalagi Movistar sebagai sponsor primer Yamaha menginginkan tetap wajib  terdapat pembalap dari Spanyol di tim orisinil pabrik.

Di sisi lain, Vinales masih terikat kontrak serta klausul bersama Suzuki, Vinales pula mengakui bahwa dia banyak berhutang budi pada Suzuki, jadi Vinales akan sedikit kesulitan meninggalkan Suzuki tetapi beliau permanen akan menentukan, apakah bertahan di Suzuki atau pindah ke Yamaha.

Jika melihat pengalaman asal senior-seniornya semenjak beberapa tahun lalu, alangkah baiknya Vinales permanen bertahan di Suzuki demi nama baiknya.

Kita tahu bahwa Jorge Lorenzo dan  Marc Marquez merupakan dua pembalap super tangguh yang kemampuan balapnya sudah setara menggunakan Valentino Rossi, pada awal kemunculan mereka di MotoGP, mereka di elu-elukan bahkan disamakan dengan performa gemilang seorang Rossi.

Lambat bahari, ke 2 pembalap ini, terutama Marquez yang mampu menunjukkan kekuatan balap lebih tinggi dan  acapkali mengalahkan Rossi, namanya menjadi sedikit tenggelam.



Mereka tidak keliru, hanya saat kemunculan mereka tak sempurna, aturan alam berbicara disini, tidak terdapat yang perlu disalahkan, hanya mereka datang di saat yg salah .

Bagaimana dengan Vinales, dia ialah seseorang juara   dunia Moto3 2013, ia juga tiba sebagai Rookie pada kelas Moto2 serta eksklusif menjadi runner-up melangkahi rentetan bintang Moto2 2014.

Tahun 2015 beliau naik menjadi Rookie di kelas MotoGP, performanya belum terlihat karena masih berada di tim Rookie pula, namun tahun ini beliau telah telah mampu pecundangi seniornya di tim Suzuki, Aleix Espargaro.

Bila dia berada pada tim yang bertenaga mirip Movistar Yamaha, bukan tidak mungkin ia akan segera mendominasi. Namun alangkah baiknya Vinales menahan setidaknya dua tahun lagi.

Bila dia memilih buat pindah ke tim Yamaha mulai tahun depan dan  menjadi rekan setim Rossi, ia tentu akan menerima motor yg sama kuatnya menggunakan Rossi, Vinales adalah pembalap belia yg sedang haus akan kemenangan, ad interim Rossi sudah berada pada penghujung karirnya ditambah usia yang semakin menua.

Mengalahkan Rossi menggunakan motor yg sama adalah masalah simpel bagi Vinales, akan tetapi imbasnya akan berkata lain, bisa saja Vinales akan dibenci dan  akan bersitegang dengan Rossi berkaca dari pengalaman 2 seriornya (Lorenzo dan  Marquez), apalagi Vinales seorang pembalap berdarah Spanyol.

baca

Audi dan Philip Morris Hadir DalamTeken Kontrak Lorenzo ke Ducati

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.