Namun hal tadi nampaknya ditinjau berbeda bagi famili mempelai perempuan yg akhirnya gagal melangsungkan pernikahan ini. Dampak tidak terima uang mas kawin kurang, famili mempelai putri memaki-maki dan menghina mempelai pria sebagai akibatnya berujung di bentrokan antar keluarga ke 2 mempelai di pada Masjid Jami Khadijah, Pantai dalam, Kuala Lumpur.
Senin (28/tiga), media lokal Negeri Jiran, Kosmo mengungkapkan, insiden bentrok di pada masjid antar famili mempelai ini dipicu sebab mempelai laki-laki kurang membawakan jumlah uang mas kawin seperti yang diminta keluarga perempuan . Sebelumnya famili mempelai wanita meminta uang mas kawin sebesar kurang lebih Rp 50 juta, sedangkan waktu itu mempelai pria baru mampu membayar Rp 25 juta. Sebab mempelai pria hanya bekerja menjadi petugas keamanan dengan honor Rp lima juta per bulan, akhirnya mempelai pria meminta buat membayarnya menggunakan sistem cicil.
Tetapi ia meminta agar uang hantaran tersebut dibayar secara angsuran yaitu sebesar Rp 33 juta sebelum pernikahan serta Rp 17 juta lainnya akan dibayar usai akad nikah. Namun saat di hendak melangsungkan akad, beberapa famili mempelai wanita tidak setuju menggunakan jumlah mas kawin yang kurang tadi hingga akhirnya terjadi percekcokan.
Tidak ingin berlarut-larut, famili mempelai pun menentukan buat meninggalkan kawasan akad sebelum akhirnya dipukul sang beberapa famili mempelai perempuan yang berujung bentrok pada pada masjid. "tak putusan bulat menggunakan permintaan itu, pengantin laki-laki bersama keluarganya menetapkan buat meninggalkan program akad nikah sebelum akhirnya mereka dipukul oleh galat seseorang anggota famili pengantin perempuan ," ujar galat seseorang saksi mata yang tidak ingin disebutkan namanya.
Suasana akad nikah pun berubah menjadi aksi memaki-maki dan perkelahian antara anggota famili kedua pengantin. Mempelai laki-laki pun menyelamatkan diri ketika kerusuhan itu terjadi (sumber berita : www,Brilio,Net)
baca juga
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.