Meskipun pada kenyataannya tidak demikian, mana hukum hanya bekerja untuk orang-orang yang kuat dalam materi. Tentu kita sudah sering menyaksikan bagaimana orang-orang yang memiliki kekuatan atau kantor mendapat perlakuan hukum yang berbeda daripada orang biasa. Ironi namun adalah satu realitas.
Setiap orang, siapa pun itu mengajukan tuntutan hukum terhadap orang lain atas pengadilan ingin mengambilnya dan kasus dapat di sidang. Tapi apa yang akan terjadi jika seseorang melakukan sesuatu yang tidak biasa hal yaitu orang yang menggugat Allah ke pengadilan? Tentu saja itu benar-benar tidak wajar tidak. Meskipun kedengarannya aneh, aneh, tidak masuk akal tapi tidak pernah terjadi di dunia nyata dan di film.
Pengacara menjadi topik percakapan hangat di India. Seorang pria bernama Chandan Kumar Singh, yang dituntut Jahweh Ram (Rama), kepada pengadilan tinggi negara bagian Bihar, atas tudingan melakukan kekerasan bertindak pada istrinya.
Salah satu Dewata yang dipuja di Hindu yang diyakini Kumar berlaku adil setelah Sita diculik oleh Rahwana. Seperti yang diceritakan dalam Ramayana. Ia juga menyalahkan bahwa Sri Rama sebagai penyebab sejumlah besar kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga.
Karena sebagian besar penduduk India yang dikonversi ke mengencam Hindu gugatan. Dia dituduh sebagai pengacara yang hanya mencari popularitas. Pengadilan Bihar telah menolak gugatan, mengutip cerita dalam agama bukan merupakan bagian dari studi hukum positif.
Pada 2007 Amerika Serikat Senator di Nebraska, Ernie Chambers menggugat Allah ke pengadilan. Menurutnya, Tuhan telah mengancam dengan teror dan menyebabkan ketakutan di antara pemilihnya. Dalam kata-katanya sendiri, "Tuhan telah menyebar teror terhadap jutaan penduduk bumi, kehancuran dan kematian."
Selain itu ia juga mengatakan Tuhan telah menyebabkan bencana banjir, badai dan badai, NBCNews seperti dikutip. Chambers mengatakan ia mengajukan permintaan untuk memberikan gagasan bahwa semua orang memiliki hak untuk menuntut di pengadilan yang dibuat, siapapun orang tersebut, baik kaya maupun miskin. Tetapi hakim menyatakan Chambers harus dapat menghubungi terdakwa (dalam hal ini Tuhan) sehingga hal ini dapat diteruskan.
Seorang tahanan bernama Pavel Mircea asal Timisoara menggugat Allah. Dua tahun lalu, Mircea mendapat putusan 20 tahun karena pembunuhan. Belum menerima, ia mengangkat gugatan ke pengadilan Timisoara yang terus terjadi di kantor Kejaksaan Negeri. Alasan Mircea, Tuhan yang gagal untuk menyelamatkannya dari tindakan jahat. "Dia yang seharusnya untuk melindungi saya dari semua pengaruh iblis. Tetapi sebaliknya ia menyerahkan saya setan-setan advokat untuk membunuh, "kataku Mircea seperti yang dilaporkan oleh Ananova.
Menuntut kompensasi finansial dari Mircea Tuhan untuk semua uang yang dia telah menghabiskan. Antara lain untuk lilin dan pelayanan gereja yang ia tidak membantu sama sekali. Dua tahun kemudian, Jaksa kantor telah memutuskan tidak untuk memproses kasus. "Kami tidak dapat menemukan alamat Tuhan. Ia tidak alamat rumah, "kata juru bicara untuk Kantor Jaksa Timisoara. Allah adalah di luar hukum dan bisa tidak dituntut oleh hitam atas putih file.
Di desa Teme Valley Selatan, pendeta Inggris bernama Mark Sharpe pendeta pada waktu adalah 44 tahun, menuntut Allah ke pengadilan karena sekelompok Menteri lainnya memaksanya mengundurkan diri dari gereja dengan melakukan pelecehan dan teror. Beberapa teror Sharpe menerima antara lain ban mobil disayat orang, anjingnya di toksisitas, kabel telepon diputus, dan ada bau kotoran di mobilnya. Koran Daily Mail melaporkan pada bulan November 2011, dia mengaku menjadi menegakkan pengunduran itu tidak adil karena itu sudah digunakan oleh Tuhan. Sejak pindah ke desa pada tahun 2005, dia mengaku sering mendapat penyalahgunaan dan ancaman.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.